- Pengertian berbicara
Berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan
melalui bahasa lisan untuk mencapai tujuan tertentu. Beberapa konsep dasar
berbicara harus dipahami oleh pengajar sebelum mengajarkan berbicara kepada
siswanya. Terdapat lima konsep, yakni: penyimak, pembicaraan, media, sarana,
dan pembicara (Iskandarwassid, 2008).
B.
Aspek
Konsep Dasar Berbicara
a.
Penyimak
Keberhasilan
berbicara, dapat dilihat dilihat pertama kali pada penyimak atau pendengar.
Cara yang digunakan adalah dengan menganalisis situasi dan kebutuhan pingkat
pendidikan, endendengar. Dengan cara ini akan menghindarkan dari
kesalahan-kesalahan dalam berbicara.
Ada
beberapa bidang analisis, yakni:
1.
Harapan dan tujuan dari orang
yang berbicara
2.
Harapan dan keinginan/kebutuhan
pendengar
3. Organisasi pada umumnya dan
tempat berbicara (maksudnya ketepatan dalam memulai dan menutup pembicaraan).
b.
Pembicaraan
Sebelum pembicaraan berlangsung,
maka pembicara seharusnya mempersiapkan apa yang akan dibicarakan (Tarigan,
1981:25). Diantaranya:
1.
Menentukan materi/topic
Materi atau pembicaraan yang dimaksud adalah
menarik, bermanfaat, dan aktual.
2.
Menguasai materi
Penguasaan materi dapat ditempuh dengan cara
mempelajari, memahami, dan berusaha menguasi materi materi pembicaraan. Yaitu
dengan menelaah berbagai sumber acuan yang berkaitan dengan topik pembicaraan.
3.
Memahami khalayak
Pembicaraan disesuaikan dengan jumlah, jenis
kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, minat/ kebiasaan, agama/kepercayaan
yang dianut.
4.
Memahami situasi
Mengetahui
situasi pada saat pembicaraan berlangsung (lokasi, ruangan, waktu, sarana
penunjang, dan suasana pembicaraan).
5.
Merumuskan tujuan yang jelas
Pembicaraan harus mempunyai tujuan yang jelas.
Apakah bertujuan menghibur, menginformasikan, menstimuli, meyakinkan, atau
menggerakkan.
c.
Media dan Sarana
Pembicaraan
dapat disampaikan dengan lebih menarik jika didukung dengan memberikan
ilustrasi yang tepat, dan menggunakan alat bantu yang tepat. Misalnya
menggunakan kaset, computer, gambar, dsb.
d.
Pembicara
Pembicara
adalah unsur penting yang menentukan efektifitas retorik (Hendrikus,
2003:144).
1.
Memiliki pengetahuan yang luas
2.
Kepercayaan diri yang cukup
3.
Berpenampilan yang sesuai
4.
Memiliki artikulasi yang jelas
5.
Jujur, ikhlas, kreatif dan
bersemangat
6.
Tenggang rasa dan sopan santun
C.
Tujuan Pembelajaran Keterampilan
Berbicara
Pada tingkat pemula,
tujuan pembelajaran keterampilan berbicara mellliputi: melafalkan bunyi-bunyi
bahasa, menyampaikan informasi, menyatakan setuju atau tidak setuju,
menjelaskan identitas diri, menceritakan kembali hasil simakan/bacaan,
menyatakan ungkapan rasa hormat, dan bermain peran.
Untuk tingkat menengah,
tujuan pembelajaran keterampilan berbicara dapat dirumuskan: menyampaikan
informasi, berpartisipasi dalam percakapan, menjelaskan identitas diri,
menceritakan kembali hasil simakan atau bacaan, melakuakan wawancara, bermain
peran, menyampaikan gagasan dalam diskusi atau pidato
Tingkat paling tinggi,
dapat dirumuskan bahwa: menyampaikan informasi, berpartisipasi dalam
percakapan, menjelaskan identitas diri, menceritakan kembali hasil simakan atau
hasil bacaan, berpartisipasi dalam wawancara, bermain peran, dan menyampaikan
gagasan.
D.
Strategi Pembelajaran
Keterampilan Berbicara
Strategi kompetensi
disebut juga dengan strategi komunikasi atau communication strategies
(Thornburry, 2006: 29).
Ada beberapa hal yang yang harus diperhatikan dalam
strategi komunikasi yakni:
1.
Menggunakan kata-kata yang
banyak/tidak langsung (tidak to the point)
2.
Pembentukan kata baru (pilihan
kata yang baru)
3.
Mengubah kata-kata baru agar
lebih dikenal (penyerapan kata asing), contoh: karpet.
4.
Menggunakan kata yang saling
berhubungan atau kata-kata alternatif (Menyederhanakan kata-kata yang masih
khusus). Contoh: meja kerja
5.
Menggunakan kata-kata yang umum
atau sudah dikenal.
6.
Menggunakan ekspresi atau alih
kode, contoh:menggunakan bahasa jawa karma pada orang yang lebih tua.
7.
Menggunakan gerak tubuh atau
mimik untuk meyakinkan maksud yang kita inginkan.
Terdapat beberapa aktivitas yang
mempermudah seorang siswa untuk belajar keterampilan berbicara, seperti
mengubah topik, merespon atau menolak atau dapat dikenal dengan Awareness-Raising
Activities. untuk itu ada beberapa hal yang perlu dilakukan
yakni:
1.
Attention (memperhatikan)
2.
Noticing ( mengenali)
3.
Understanding (memahami)
Strategi pembelajaran
berbicara merujuk pada prinsip stimulus- respons, yakni memberi dan menerima
informasi. Rancangan program pengajaran untuk mengembangkan keterampilan
berbicara antara lain:
a.
Aktivitas mengembangkan
keterampilan bicara secara umum
b.
Aktivitas mengembangkan bicara
secara khusus untuk membentuk model diksi da ucapan, dan mengurangi penggunaan
bahas nonstandard
c.
Aktivitas mengatasi masalah yang
meminta perhatian khusus:
1.
Peserta didik menggunakan bahasa
ibunya sangat dominan
2.
peserta didik yang mengalami
problema kejiwaan, pemalu dan tertutup
3.
Peserta didik yang menderita
hambatan jasmani yang berhubungan dengan alat-alat bicaranya.
` Program
pengajaran keterampilan berbicara harus mampu memberikan kesempatan kepada
setiap individu mempunyai tujuan yang dicita-citakan. Tujuannya, meliputi:
1.
Kemudahan berbicara
2.
Kejelasan
3.
Bertanggung jawab
4.
Membentuk pendengaran yang kritik
5.
Membentuk kebiasaan
Pemilihan strategi atau
gabungan metode dan teknik pembelajaran terutama didasarkan pada tujuan dan
materi yang telah ditetapkan pada satuan-satuan kegiatan belajar. Dalam hal
tersebut keterlibatan intelektual peserta didik dapat dilatihkan dalam kegiatan
antara lain: bermain peran, berbagai bentuk diskusi, wawancara, bercerita,
pidato, laporan lisan, membaca nyaring, merekam bicara, bermaian drama.
E.
Teknik-teknik Pembelajaran
Keterampilan Berbicara
1.
Berbicara terpimpin
a.
Frase dan kalimat
b.
Satuan paragraf
c.
Dialog
d.
Pembacaan puisi
2.
Berbicara semi terpimpin
a.
Reproduksi cerita
b.
Cerita berantai
c.
Menyusun kalimat dalam
pembicaraan
d.
Melaporkan isi bacaan secara
lisan
3.
Berbicara bebas
a.
Diskusi
b.
Drama
c.
Wawancara
d.
Berpidato
e.
Bermain peran
Berdasarkan
tingkatatan berbicara, teknik pembelajaran untuk tingkat pemula dapat
digunakan:
Ulang
ucap, lihat ucap, permainan kartu kata, wawancara, permainan memori, reka
cerita gambar, biografi, manajemen kelas, bermain peran, permainan telepon, dan
permainan alfabet.
a.
Tingkat menengah
Dramatisasi, elaborasi,
reka derita gambar, biografi, permainan memori, wawancara, permainan kartu kata,
diskusi, permainan telepon, percakapan satu pihak, pidato pendek, parafrase,
melanjutkan cerita, permainan alfabet.
b.
Tingkat yang paling tinggi
Dramatisasi, elaborasi, reka cerita
gambar, biografi, permainan memori, diskusi, wawancara, pidato, melanjutkan
cerita, talk show, parafrase, dan debat.
a.
Pengertian menyimak
Menyimak adalah suatu proses
kegiatan mendengar lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman,
apresiasi, serta interprestasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau
pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan pang pembicara
melalui bahasa lisan.
Menyimak dapat didefinisikan
suatu aktivitas yang mencakup kegiatan mendengar dan bunyi bahasa,
mengidentifikasi, menilik, dan mereaksi atas makna yang terkandung dalam bahan
simakan. (Djago Tarigan; 1991: 4).
b.
Tujuan menyimak
Tujuan utama menyimak adalah
untuk menangkap dan memahami pesan, ide serta gagasan yang terdapat pada materi
atau bahasa simakan. Dengan demikian tujuan menyimak dapat dijabarkan sebagai
berikut:
a.
memperoleh fakta atau mendapatkan
fakta
b.
Untuk menganalisis fakta
c.
Untuk mengevaluasi fakta
d.
Untuk mendapatkan inspirasi
e.
Untuk mendapatkan hiburan atau
menghibur diri
c.
Jenis-Jenis Menyimak
Pengklarifikasian menyimak berdasarkan:
a.
Sumber suara
b.
Cara penyimak bahan yang disimak
c.
Tujuan menyimak
d.
Taraf aktivitas penyimak
Berdasarkan
sumber suara yang disimak, penyimak dibagi menjadi dua bagian yaitu:
1.
Intrapersonal listening atau
menyimak intrapribadi
2.
Interpersonal listening atau
penyimak antar pribadi
Berdasarkan pada cara penyimakan bahan yang disimak,
dapat diklarifikasikan sebagai berikut:
a.
Menyimak ekstensif (extensive
listening)
Menyimak ekstensif ialah kegiatan menyimak tidak
memerlukan perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak hanya memahami
seluruh secara garis besarnya saja.
Menyimak ekstensif meliputi
a.
Menyimak sosial
b.
Menyimak sekunder
c.
Menyimak estetik
3.
Menyimak Intensif
Menyimak
intensif adalah kegiatan menyimak dengan penuh perhatian, ketentuan dan
ketelitian sehingga penyimak memahami secara mendalam. Menyimak intensif
meliputi:
a. Menyimak kritis
b. Menyimak introgatif
c. Menyimak penyelidikan
Menyimak kreatif
d. Menyimak konsentratif
e. Menyimak selektif
Tujuan menyimak
berdasarkan Tidyman & butterfield membedakan menyimak menjadi:
a. Menyimak sederhana
b. Menyimak diskriminatif
c. Menyimak santai
d. Menyimak informative
e. Menyimak literatur
f. Menyimak kritis
Berdasarkan
pada titik pandang aktivitas penyimak dapat diklarifikasikan:
a. Kegiatan menyimak bertarap rendah
b. Kegiatan menyimak bertaraf
tinggi
Faktor Yang Mempengaruhi
Keberhasilan Menyimak
1. Unsur Pembicara
Pembicara haruslah menguasai materi, penuh percaya diri, berbicara sistematis dan kontak dengan penyimak juga harus bergaya menarik / bervariasi
Pembicara haruslah menguasai materi, penuh percaya diri, berbicara sistematis dan kontak dengan penyimak juga harus bergaya menarik / bervariasi
2. Unsur Materi
Unsur yang diberikan haruslah actual, bermanfaat, sistematis dan seimbang
Unsur yang diberikan haruslah actual, bermanfaat, sistematis dan seimbang
3. Unsur Penyimak / Siswa
a. Kondisi siswa dalam keadaan baik
b. Siswa harus berkonsentrasi
c. Adanya minat siswa dalam menyimak
d. Penyimak harus berpengalaman luas
4. Unsur Situasi
a. Waktu penyimakan
b. Saran unsur pendukung
c. Suasana lingkungan
a. Kondisi siswa dalam keadaan baik
b. Siswa harus berkonsentrasi
c. Adanya minat siswa dalam menyimak
d. Penyimak harus berpengalaman luas
4. Unsur Situasi
a. Waktu penyimakan
b. Saran unsur pendukung
c. Suasana lingkungan
Ciri-Ciri Penyimak Ideal
Menurut Djago Tarigan mengidentifikasi ciri-ciri menyimak ideal
sebagai berikut:
1. Berkonsentrasi
Artinya penyimak harus betul-betul memusatkan perhatian kepada materi yang disimak
Artinya penyimak harus betul-betul memusatkan perhatian kepada materi yang disimak
2. Penyimak harus bermotivasi
Artinya mempunyai tujuan tertentu sehingga untuk menyimak kuat
Artinya mempunyai tujuan tertentu sehingga untuk menyimak kuat
3. Penyimak harus menyimak
secara menyeluruh
Artinya penyimak harus menyimak materi secara utuh dan padu
Artinya penyimak harus menyimak materi secara utuh dan padu
4. Penyimak harus menghargai
pembicara
5. Penyimak yang baik harus selektif, artinya harus memilih
bagian-bagian yang inti
6. Penyimak harus sungguh-sungguh
7. Penyimak tidak mudah
terganggu
8. Penyimak harus cepat menyesuaikan diri
9. Penyimak harus kenal arah pembicaraan
10. Penyimak harus kontak
dengan pembicara
11. Kontak dengan pembicara
12. Merangkum
13. Menilai
14. Merespon
Kegiatan Menyimak
1. Proses menyimak komprehensif
Adapun komponen yang termasuk dalam proses menyimak:
a. Rangsang bunyi
Weafer 91972) memasukan kata-kata, bunyi isyarat dan bunyi-bunyi lainnya sebagai tipe-tipe simbol bunyi yang dapat diterima dan dapat dimaknai oleh penyimak
Weafer 91972) memasukan kata-kata, bunyi isyarat dan bunyi-bunyi lainnya sebagai tipe-tipe simbol bunyi yang dapat diterima dan dapat dimaknai oleh penyimak
b. Penerimaan alat peraga
c. Perhatian dan penyelesaian
d. Pemberian makna
2. Fungsi comprehensive listening
Fungsinya berkonsentrasi pada pesan-pesan yang disampaikan selanjutnya kaitan antara satu pesan dengan lainnya agar sampai pemahaman yang dikehendaki.
Fungsinya berkonsentrasi pada pesan-pesan yang disampaikan selanjutnya kaitan antara satu pesan dengan lainnya agar sampai pemahaman yang dikehendaki.
Hubungan antara
berbicara dengan menyimak
Berbicara dan menyimak merupakan
kegiatan komunikasi dua arah yang langsung, merupakan komunikasi tatap muka
atau face to face communication.
Hal-hal yang dapat memperlihatkan
eratnya hubungan antara berbicara dengan menyimak antara lain:
- Ujaran (speech) biasanya dipelajari melalui menyimak dan meniru. Oleh karena itu maka contoh atau model yang disimak atau direkam oleh sang anak sangat penting dalam penguasaan kecakapan berbicara.
- Kata-kata yang akan dipakai serta dipelajari oleh sang anak biasanya ditentukan oleh perangsang yang mereka temui misalnya kehidupan kota/desa dan kata-kata yang paling banyak memberi bantuan atau pelayanan dalam menyampaikan ide-ide atau gagasan mereka.
- Ujaran sang anak mencerminkan pemakaian bahasa di rumah dan dalam masyarakat tempatnya hidup, misalnya ucapan, intonasi, kosa kata, penggunaan kata-kata, pola-pola kalimat.
- Anak yang lebih muda lebih dapat memahami kalimat-kalimat yang jauh lebih panjang dan rumit tinimbang kalimat-kalimat yang diucapkannya.
- Meningkatkan keterampilan menyimak berarti membantu meningkatkan kualitas berbicara seseorang.
- Bunyi atau suara merupakan suatu faktor penting dalam meningkatkan cara pemakaian kata-kata sang anak. Oleh karena itu sang anak akan tertolong kalau mereka menyimak ujaran-ujaran yang baik dari para guru, rekaman-rekaman yang bermutu, cerita-cerita yang bernilai tinggi, dan lain-lain.
- Berbicara dengan bantuan alat-alat peraga akan menghasilkan penangkapan informasi yang lebih baik pada pihak penyimak. Umumnya sang anak mempergunakan atau menirukan bahasa yang didengarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar