Senin, 21 Januari 2013

hubungan keterampilan berbicara dengan keterampilan menyimak



  1. Pengertian berbicara
          Berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan untuk mencapai tujuan tertentu. Beberapa konsep dasar berbicara harus dipahami oleh pengajar sebelum mengajarkan berbicara kepada siswanya. Terdapat lima konsep, yakni: penyimak, pembicaraan, media, sarana, dan pembicara (Iskandarwassid, 2008).
           B.     Aspek Konsep Dasar Berbicara
a.          Penyimak
                        Keberhasilan berbicara, dapat dilihat dilihat pertama kali pada penyimak atau pendengar. Cara yang digunakan adalah dengan menganalisis situasi dan kebutuhan pingkat pendidikan, endendengar. Dengan cara ini akan menghindarkan dari kesalahan-kesalahan dalam berbicara.
Ada beberapa bidang analisis, yakni:
                  1.      Harapan dan tujuan dari orang yang berbicara
                  2.      Harapan dan keinginan/kebutuhan pendengar
             3.   Organisasi pada umumnya dan tempat berbicara (maksudnya ketepatan dalam memulai dan      menutup pembicaraan).

b.      Pembicaraan
            Sebelum pembicaraan berlangsung, maka pembicara seharusnya mempersiapkan apa yang akan dibicarakan (Tarigan, 1981:25). Diantaranya:
1.      Menentukan materi/topic
Materi atau pembicaraan yang dimaksud adalah menarik, bermanfaat, dan aktual.
2.      Menguasai materi
Penguasaan materi dapat ditempuh dengan cara mempelajari, memahami, dan berusaha menguasi materi materi pembicaraan. Yaitu dengan menelaah berbagai sumber acuan yang berkaitan dengan topik pembicaraan.


3.      Memahami khalayak
Pembicaraan disesuaikan dengan jumlah, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, minat/ kebiasaan, agama/kepercayaan yang dianut.
4.      Memahami situasi
              Mengetahui situasi pada saat pembicaraan berlangsung (lokasi, ruangan, waktu, sarana penunjang, dan suasana pembicaraan).
5.      Merumuskan tujuan yang jelas
Pembicaraan harus mempunyai tujuan yang jelas. Apakah bertujuan menghibur, menginformasikan, menstimuli, meyakinkan, atau menggerakkan.
c.       Media dan Sarana
               Pembicaraan dapat disampaikan dengan lebih menarik jika didukung dengan memberikan ilustrasi yang tepat, dan menggunakan alat bantu yang tepat. Misalnya menggunakan kaset, computer, gambar, dsb.
d.      Pembicara
               Pembicara adalah unsur  penting yang menentukan efektifitas retorik (Hendrikus, 2003:144).
1.      Memiliki pengetahuan yang luas
2.      Kepercayaan diri yang cukup
3.      Berpenampilan yang sesuai 
4.      Memiliki artikulasi yang jelas
5.      Jujur, ikhlas, kreatif dan bersemangat
6.      Tenggang rasa dan sopan santun
               C.     Tujuan Pembelajaran Keterampilan Berbicara
                        Pada tingkat pemula, tujuan pembelajaran keterampilan berbicara mellliputi: melafalkan bunyi-bunyi bahasa, menyampaikan informasi, menyatakan setuju atau tidak setuju, menjelaskan identitas diri, menceritakan kembali hasil simakan/bacaan, menyatakan ungkapan rasa hormat, dan bermain peran.
                        Untuk tingkat menengah, tujuan pembelajaran keterampilan berbicara dapat dirumuskan: menyampaikan informasi, berpartisipasi dalam percakapan, menjelaskan identitas diri, menceritakan kembali hasil simakan atau bacaan, melakuakan wawancara, bermain peran, menyampaikan gagasan dalam diskusi atau pidato
                        Tingkat paling tinggi, dapat dirumuskan bahwa: menyampaikan informasi, berpartisipasi dalam percakapan, menjelaskan identitas diri, menceritakan kembali hasil simakan atau hasil bacaan, berpartisipasi dalam wawancara, bermain peran, dan menyampaikan gagasan.
           D.     Strategi  Pembelajaran Keterampilan Berbicara
        Strategi kompetensi disebut juga dengan strategi komunikasi atau communication strategies (Thornburry, 2006: 29).

Ada beberapa hal yang yang harus diperhatikan dalam strategi komunikasi yakni:
               1.      Menggunakan kata-kata yang banyak/tidak langsung (tidak to the point)    
               2.      Pembentukan kata baru (pilihan kata yang baru)     
               3.      Mengubah kata-kata baru agar lebih dikenal (penyerapan kata asing), contoh: karpet.
              4.      Menggunakan kata yang saling berhubungan atau kata-kata alternatif (Menyederhanakan kata-kata yang masih khusus). Contoh: meja kerja
              5.      Menggunakan kata-kata yang umum atau sudah dikenal.
            6.      Menggunakan ekspresi atau alih kode, contoh:menggunakan bahasa jawa karma pada orang yang lebih tua.
            7.      Menggunakan gerak tubuh atau mimik untuk meyakinkan maksud yang kita inginkan.
               Terdapat beberapa aktivitas yang mempermudah seorang siswa untuk belajar keterampilan berbicara, seperti mengubah topik, merespon atau menolak atau dapat dikenal dengan Awareness-Raising Activities. untuk itu ada beberapa hal yang perlu dilakukan yakni:
1.      Attention (memperhatikan)
2.      Noticing ( mengenali)
3.      Understanding (memahami)
                        Strategi pembelajaran berbicara merujuk pada prinsip stimulus- respons, yakni memberi dan menerima informasi. Rancangan program pengajaran untuk mengembangkan keterampilan berbicara antara lain:
                  a.       Aktivitas mengembangkan keterampilan bicara secara umum
                b.      Aktivitas mengembangkan bicara secara khusus untuk membentuk model diksi da ucapan, dan mengurangi penggunaan bahas nonstandard
                  c.       Aktivitas mengatasi masalah yang meminta perhatian khusus:

1.      Peserta didik menggunakan bahasa ibunya sangat dominan
2.      peserta didik yang mengalami problema kejiwaan, pemalu dan tertutup
3.      Peserta didik yang menderita hambatan jasmani yang berhubungan dengan alat-alat bicaranya.
     `           Program pengajaran keterampilan berbicara harus mampu memberikan kesempatan kepada setiap individu mempunyai tujuan yang dicita-citakan. Tujuannya, meliputi:
               1.      Kemudahan berbicara
               2.      Kejelasan
               3.      Bertanggung jawab
               4.      Membentuk pendengaran yang kritik
               5.      Membentuk kebiasaan
                 Pemilihan strategi atau gabungan metode dan teknik pembelajaran terutama didasarkan pada tujuan dan materi yang telah ditetapkan pada satuan-satuan kegiatan belajar. Dalam hal tersebut keterlibatan intelektual peserta didik dapat dilatihkan dalam kegiatan antara lain: bermain peran, berbagai bentuk diskusi, wawancara, bercerita, pidato, laporan lisan, membaca nyaring, merekam bicara, bermaian drama. 
              E.      Teknik-teknik Pembelajaran Keterampilan Berbicara
1.      Berbicara terpimpin
a.       Frase dan kalimat
b.      Satuan paragraf
c.       Dialog
d.      Pembacaan puisi
2.      Berbicara semi terpimpin
a.       Reproduksi cerita
b.      Cerita berantai
c.       Menyusun kalimat dalam pembicaraan
d.      Melaporkan isi bacaan secara lisan





3.      Berbicara bebas
a.       Diskusi
b.      Drama
c.       Wawancara
d.      Berpidato
e.       Bermain peran
Berdasarkan tingkatatan berbicara, teknik pembelajaran untuk tingkat pemula dapat digunakan:
Ulang ucap, lihat ucap, permainan kartu kata, wawancara, permainan memori, reka cerita gambar, biografi, manajemen kelas, bermain peran, permainan telepon, dan permainan alfabet.
             a.       Tingkat menengah
                        Dramatisasi, elaborasi, reka derita gambar, biografi, permainan memori, wawancara, permainan kartu kata, diskusi, permainan telepon, percakapan satu pihak, pidato pendek, parafrase, melanjutkan cerita, permainan alfabet.
             b.      Tingkat yang paling tinggi
            Dramatisasi, elaborasi, reka cerita gambar, biografi, permainan memori, diskusi, wawancara, pidato, melanjutkan cerita, talk show, parafrase, dan debat.










a.       Pengertian menyimak
                   Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengar lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interprestasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan pang pembicara melalui bahasa lisan.
                   Menyimak dapat didefinisikan suatu aktivitas yang mencakup kegiatan mendengar dan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menilik, dan mereaksi atas makna yang terkandung dalam bahan simakan. (Djago Tarigan; 1991: 4).
b.      Tujuan menyimak
                   Tujuan utama menyimak adalah untuk menangkap dan memahami pesan, ide serta gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan. Dengan demikian tujuan menyimak dapat dijabarkan sebagai berikut:
a.       memperoleh fakta atau mendapatkan fakta
b.      Untuk menganalisis fakta
c.       Untuk mengevaluasi fakta
d.      Untuk mendapatkan inspirasi
e.       Untuk mendapatkan hiburan atau menghibur diri
c.       Jenis-Jenis Menyimak
Pengklarifikasian menyimak berdasarkan:
a.        Sumber suara
b.       Cara penyimak bahan yang disimak
c.        Tujuan menyimak
d.      Taraf aktivitas penyimak

       Berdasarkan sumber suara yang disimak, penyimak dibagi menjadi dua bagian yaitu:
1.      Intrapersonal listening atau menyimak intrapribadi
2.      Interpersonal listening atau penyimak antar pribadi
Berdasarkan pada cara penyimakan bahan yang disimak, dapat diklarifikasikan sebagai berikut:
a.       Menyimak ekstensif (extensive listening)
Menyimak ekstensif ialah kegiatan menyimak tidak memerlukan perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak hanya memahami seluruh secara garis besarnya saja.
Menyimak ekstensif meliputi
a.        Menyimak sosial
b.       Menyimak sekunder
c.        Menyimak estetik
3.      Menyimak Intensif
             Menyimak intensif adalah kegiatan menyimak dengan penuh perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak memahami secara mendalam. Menyimak intensif meliputi:
a.        Menyimak kritis
b.       Menyimak introgatif
c.        Menyimak penyelidikan Menyimak kreatif
d.       Menyimak konsentratif
e.       Menyimak selektif
                        Tujuan menyimak berdasarkan Tidyman & butterfield membedakan menyimak menjadi:
a.       Menyimak sederhana
b.      Menyimak diskriminatif
c.       Menyimak santai
d.      Menyimak informative
e.       Menyimak literatur
f.       Menyimak kritis

Berdasarkan pada titik pandang aktivitas penyimak dapat diklarifikasikan:
a.       Kegiatan menyimak bertarap rendah
b.       Kegiatan menyimak bertaraf tinggi
                        Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Menyimak
1.      Unsur Pembicara
Pembicara haruslah menguasai materi, penuh percaya diri, berbicara sistematis dan kontak dengan penyimak juga harus bergaya menarik / bervariasi
2.       Unsur Materi
Unsur yang diberikan haruslah actual, bermanfaat, sistematis dan seimbang
3.       Unsur Penyimak / Siswa
a. Kondisi siswa dalam keadaan baik
b. Siswa harus berkonsentrasi
c. Adanya minat siswa dalam menyimak
d. Penyimak harus berpengalaman luas
4. Unsur Situasi
a. Waktu penyimakan
b. Saran unsur pendukung
c. Suasana lingkungan
Ciri-Ciri Penyimak Ideal
Menurut Djago Tarigan mengidentifikasi ciri-ciri menyimak ideal sebagai berikut:
       1.      Berkonsentrasi
       Artinya penyimak harus betul-betul memusatkan perhatian kepada materi yang disimak
       2.       Penyimak harus bermotivasi
      Artinya mempunyai tujuan tertentu sehingga untuk menyimak kuat
       3.       Penyimak harus menyimak secara menyeluruh
      Artinya penyimak harus menyimak materi secara utuh dan padu
       4.       Penyimak harus menghargai pembicara
       5.      Penyimak yang baik harus selektif, artinya harus memilih bagian-bagian yang inti
       6.      Penyimak harus sungguh-sungguh
       7.       Penyimak tidak mudah terganggu
       8.      Penyimak harus cepat menyesuaikan diri
       9.      Penyimak harus kenal arah pembicaraan
       10.   Penyimak harus kontak dengan pembicara
       11.  Kontak dengan pembicara
       12.   Merangkum
       13.  Menilai
       14.  Merespon
Kegiatan Menyimak
   1.      Proses menyimak komprehensif
Adapun komponen yang termasuk dalam proses menyimak:
a.        Rangsang bunyi
Weafer 91972) memasukan kata-kata, bunyi isyarat dan bunyi-bunyi lainnya sebagai tipe-tipe simbol bunyi yang dapat diterima dan dapat dimaknai oleh penyimak
b.      Penerimaan alat peraga
c.       Perhatian dan penyelesaian
d.      Pemberian makna
        2.      Fungsi comprehensive listening
Fungsinya berkonsentrasi pada pesan-pesan yang disampaikan selanjutnya kaitan antara satu pesan dengan lainnya agar sampai pemahaman yang dikehendaki.






Hubungan antara berbicara dengan menyimak
            Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan komunikasi dua arah yang langsung, merupakan komunikasi tatap muka atau face to face communication.
            Hal-hal yang dapat memperlihatkan eratnya hubungan antara berbicara dengan menyimak antara lain:
  1. Ujaran (speech) biasanya dipelajari melalui menyimak dan meniru. Oleh karena itu maka contoh atau model yang disimak atau direkam oleh sang anak sangat penting dalam penguasaan kecakapan berbicara.
  2. Kata-kata yang akan dipakai serta dipelajari oleh sang anak biasanya ditentukan oleh perangsang yang mereka temui misalnya kehidupan kota/desa dan kata-kata yang paling banyak memberi bantuan atau pelayanan dalam menyampaikan ide-ide atau gagasan mereka.
  3. Ujaran sang anak mencerminkan pemakaian bahasa di rumah dan dalam masyarakat tempatnya hidup, misalnya ucapan, intonasi, kosa kata, penggunaan kata-kata, pola-pola kalimat.
  4. Anak yang lebih muda lebih dapat memahami kalimat-kalimat yang jauh lebih panjang dan rumit tinimbang kalimat-kalimat yang diucapkannya.


  5. Meningkatkan keterampilan menyimak berarti membantu meningkatkan kualitas berbicara seseorang.
  6. Bunyi atau suara merupakan suatu faktor penting dalam meningkatkan cara pemakaian kata-kata sang anak. Oleh karena itu sang anak akan tertolong kalau mereka menyimak ujaran-ujaran yang baik dari para guru, rekaman-rekaman yang bermutu, cerita-cerita yang bernilai tinggi, dan lain-lain.
  7. Berbicara dengan bantuan alat-alat peraga akan menghasilkan penangkapan informasi yang lebih baik pada pihak penyimak. Umumnya sang anak mempergunakan atau menirukan bahasa yang didengarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar